OMG. Bukan bermaksud lebay, namun kata-kata itulah yang meluncur dari mulut saya dan Bimo (fotografer) saat menatap sosok kendaraan ciptaan Hadi Kusnadi ini. Modifikasi aliran apakah ini? Setengah traktor dan setengah jip?
Sengaja saya tidak menanyakan motif dibalik modifikasi edan ini. Sekedar ego untuk memuaskan keingintahuan dan mencoba mencernanya dalam bahasa sendiri. Melirik ke arah fotografer, tampak ia lebih banyak menggaruk-garuk kepala keheranan dibandingkan menangkap gambar dalam lensa Nikonnya.
Sindrom keheranan masih menggelayut, namun saat kembali menatap kendaraan tersebut, samar-samar saya teringat dengan modifikasi Dong style yang sempat ramai di amerika. Dong Style terkenal dengan penggunaan pelek overdosis. Namun, meski sadar si empunya kendaraan tidak mungkin menganut gaya tersebut, tetap saja saya konfirmasikan dalam bentuk pertanyaan. Ia pun menjawab dengan lugas. “Dong Style, tapi hanya ingin menyajikan sebuah kendaraan 4×4 yang lain dari pada lainnya,” ungkap pria yang akrab disapa Atung ini.
“Semula ingin coba-coba bikin tough truck seperti di Amerika, namun berhubung semua pirantinya re-use alias barang bekas, jadi saya hanya ingin memaksimalkan peranti yang ada. Dan inilah yang terjadi,” tutur suami Linda Lusuardi ini. “Walau tidak sesempurna tough truck di Amrik, namun paling tidak saya telah berupaya menuntaskan rasa keingintahuan dan perwujudan impian, ” lanjut pria yang sebelumnya memiliki 3 buah jip beroda raksasa ini.
Saat saya tanyakan apa basis utama dari kendaraan tersebut, lagi-lagi OMG! Sang empunya malah bertanya balik. “Tebak…kira-kira dari apa hayo..” kekeh bapak lima anak ini. “Saya juga bingung nyebutnya apa. Pada kendaraan tersebut terdapat unsur Suzuki, Toyota, Mercedesnya. ” Silakan saja sebut yang anda suka…,” tutupnya sembari tersenyum. OMG!
Mesin 6 silinder 4.230 cc comotan dari Land Cruiser FJ40, diandalkan sebagai dapur pacu jip jejadian ini. Walau nampak kusam, namun suara mesin tergolong lembut dan halus, baru setelah pedal gas ditekan teriakannya menggelegar dari ujung knalpot.
Girboks 4 percepatan comotan dari Panser Saladin FV601 menggantikan girboks 3 speed Toyota. Girboks panser bikinan Inggris ini memiliki perbandingan gigi yang lebih kasar dan tentunya lebih kokoh. Sedangkan untuk transfercase, Atung mempercayakan pada milik truk Zill bikinan Rusia. Transfercase bekas truk penarik Howitzer ini memiliki format terpisah dan dihubungkan dengan kopel dari transmisi, seperti halnya milik Suzuki Jimny.
Merek ban tertulis dalam tulisan Rusia, untunglah masih tersisa angka yang kami mengerti. Angka 28 diyakini sebagai diameter lingkar pelek, selebihnya ban yang sudah cukup sepuh tersebut masih meninggalkan misteri. Menurut perkiraan Atung, lingkar ban ini total mencapai 48 inci. Wow…
Gardan Unimog 404 menjadi andalan bagi monster asal Kabupaten Bandung Barat tersebut. Final gir 35 : 7 (5 : 1) dan gigi reduksi 2,2 pada gardan portal menghasilkan perbandingan yang luar biasa low, 11: 1. Keunikan lain dari gardan ini, masing-masing telah dilengkapi locker yang dioperasikan secara manual dengan menggunakan seutas kawat.
Per keong comotan dari Unimog dan link custom merupakan kombinasi yang menyokong berdirinya kendaraan setengah traktor dan setengah jip ini. Sedangkan untuk meredam guncangan, Atung menggunakan sokbreker lansiran Bilstein dengan kemampuan travel hingga 14 inci.
Tak tanggung-tanggung, Atung menyematkan sebuah winch elektrik Warn 8274 M40 dan PTO custom. PTO ini merupakan salah satu karya Atung yang menggunakan transferkase Jimny LJ80 Jangkrik dan gulung-an PTO bekas comotan dari Dodge Power Wagon.
Kondisi kabin tergolong minimalis dan sangat simple. Dalam kabin tersebut nampak handle dan tuas serta perangkat instrument seperlunya saja yang lebih mengedepankan fungsi dan sedikit mengorbankan estetika.
Spesifikasi Teknis 4×4 Custom Tubular
Mesin: Toyota 2F 6 Inline OHV 4.230 cc
Karburator: OEM Toyota 2F
Cam: Standar
Girboks: 4 percepatan manual Panser Alvis Saladin FV601
Transferkase: Gaz / Zill
Gardan: Unimog 404
Final Gir: 35 : 7
Gir reduksi gardan portal: 2,2
Locker: Unimog 404 dioperasikan dengan kabel
Sasis: Suzuki SJ410 customized
PTO: Customized transfercase Suzuki LJ80 dan Dodge Power Wagon
Winch: Warn 8274 M40
Kap motor: Suzuki SJ410
Ban: Traktor eks Uni Soviet dengan diameter rims 28 inci
Pelek: Traktor eks Uni Soviet
Per: Unimog 404
Sokbreker: Bilstein
Suspension link: Customized by Atung
Bengkel: Atung, Telp (022) 2017727
FATHER OF THE MONSTERS
Entah bagimana awalnya Atung jatuh cinta dengan dunia jip monster. Namun menurut pengakuannya, kecintaannya tehadap jip berukuran tak normal ini dimulai dari sebuah poster monster truck di amerika yang dimilikinya tahun 80-an. “Saya takjub, dan terinspirasi untuk menciptakan kendaraan seperti itu suatu hari kelak,’ kenangnya. Mungkin saja Atung bukanlah orang yang pertama kali mengusung monster truck di negeri ini, namun pria bertubuh mungil ini bisa jadi merupakan pemilik monster truck terbanyak di Indonesia. Setidaknya 4 jip dengan ban raksasa menjadi penghuni garasinya. Dan nampaknya akan muncul monster-monster lainnya. Saya tetap akan berkreasi,” tutupnya.
Hmm paling hummer nih
Oh ada club hummer offroad indonesia ya ternyata? Wow
edan bener salud for you modification bro…..
Terima kasih atas kunjungannya.
Kalau boleh tahu dari komunitas off road mana bro?
maaf ada kah yang tau alamat dan no yang bisa di hub dengan pemilik jeep ini..? karyanay keren mao tukar pikiran.. terimakasih..
Silahkan hubungi kami di:
TAPAK JAKSA Offroad
Cipanjak no.211, Kabupaten Bandung Barat
Jawa Barat, Indonesia
Telp: 022-2017727
Mobile phone 1: (+62) 08122336066 (Hadi Kusnadi/Atung)
Mobile phone 2: (+62) 022-9385-933 (Hadi Kusnadi/Atung)
Email: admin[@]offroadindonesia.com
Mantap ya jadi mau yang kayak gitu
Maantep tu om tapi kalo saya liat ban dan velg nya kurang memadai harusnya velgnya kecil karna riskan kalau velgnya ukurannya besar bisa copot om kalo offroad join iox ommmm….